Pentingnya Penerapan Ekonomi Berkelanjutan
Ratna Dewi 03 Agustus 2023 13:32:32 WIB
Plembutan, SIDA -- Kegiatan ekonomi yang selama ini berkembang pada realitanya berimplikasi pada kerusakan lingkungan dan kesenjangan sosial yang menyertainya. Praktik ekonomi yang seperti itu akan mengancam keberlangsungan hidup manusia dalam jangka panjang. Maka dari itu, aspek berkelanjutan dalam praktik ekonomi menjadi sebuah agenda yang terus digencarkan. Aspek berkelanjutan tersebut ditujukan untuk memperhitungkan pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan aspek keadilan sosial dan pelestarian lingkungan dalam prosesnya. Prinsip berkelanjutan dalam ekonomi akan memberikan peningkatan keterampilan pekerja dalam mendorong peningkatan daya saing sehingga dapat memperoleh pendapatan yang lebih baik.
Seberapa Penting Ekonomi Berkelanjutan?
Konsep ekonomi berkelanjutan menekankan pada keseimbangan aspek 3P yakni profit (keuntungan ekonomi), people (orang), dan planet (lingkungan hidup) sehingga terdapat win-win opportunities dalam ekonomi dan lingkungan pada proses produksi. Dalam prosesnya, penggunaan sumber daya alam yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan menjadi penting untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini akan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dalam konteks meningkatkan lapangan kerja, kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup. Di Indonesia sendiri, ekonomi yang berkelanjutan didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang berfokus pada kesejahteraan bersama yang menguntungkan bagi produsen dan konsumen dengan tidak hanya mengejar pada pertumbuhan ekonomi saja. Merujuk pada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tujuan dari berkelanjutan adalah pembangunan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berkelanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan dan menjamin keadilan serta terlaksananya tata kelola yang menjaga kualitas hidup. Krusialnya ekonomi berkelanjutan dapat diamati melalui dua dampak utama yang dihasilkan oleh pertumbuhan ekonomi yang selama ini berkembang yakni penurunan kualitas lingkungan hidup yang menyebabkan maraknya bencana alam yang berdampak pula pada terganggunya aktivitas industri dan perekonomian secara masif. Kedua, kegiatan ekonomi yang hanya berfokus pada keuntungan berdampak pada tingkat kesenjangan sosial yang melebar karena pertumbuhan ekonomi tidak diiringi dengan aspek pemerataan ekonomi. Ekonomi berkelanjutan dapat dimanifestasikan melalui apa yang disebut sebagai ekonomi sirkular.
Apa itu Ekonomi Sirkular?
Ekonomi sirkular merupakan sebuah model ekonomi yang digambarkan sebagai sebuah lingkaran yang dimaknai sebagai sebuah siklus hidup suatu produk yang dapat bertahan selama mungkin. Model ekonomi ini berupaya untuk dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang dapat mempertahankan nilai produk, bahan, sumber daya dalam perekonomian selama mungkin dengan mewujudkan bebas sampah atau yang disebut sebagai agenda zero waste.
Bagaimana Menerapkan Ekonomi Sirkular?
Sederhananya ekonomi sirkular dapat dilakukan melalui konsep 5R yakni reuse atau menggunakan kembali, reduce atau mengurangi, recycle atau mendaur ulang, repair atau memperbaiki kembali, dan recovery atau pengolahan kembali. Konsep ini berupaya agar sampah atau limbah dapat diproduksi ulang menjadi sebuah produk baru atau sebagai bahan baku bagi produk lain sehingga tidak boros sumber daya. Dalam konteks peternak, kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan lahan pertanian atau perkebunan sebagai kompos bagi nutrisi tanaman. Lebih lanjut, kulit nanas yang mengandung enzim bromelain yang kaya serat dapat diolah menjadi pakan sapi. Keterkaitan antara limbah para peternak dan petani yang dapat menguntungkan satu sama lain menunjukkan praktik nyata dari ekonomi sirkular yakni perputaran limbah yang tidak menjadi sampah. Sama halnya dengan UMKM dalam bidang makanan dan minuman, bahan-bahan sisa dapur yang kerap langsung dibuang misalnya seperti pengupasan kulit kentang maupun dagingnya dapat diolah menjadi alternatif pupuk untuk tumbuh-tumbuhan atau yang biasa disebut sebagai pupuk mikro organisme lokal (MOL) maupun sebagai pakan ayam. Limbah dapur pun juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan maggot yang kemudian maggot itu sendiri dapat dijadikan pakan untuk hewan unggas maupun ikan. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, mulailah terapkan minimalisasi sampah dan menyadari sekiranya barang yang sudah tidak terpakai apakah bisa diolah kembali menjadi produk baru atau dapat disumbangkan.
Pada dasarnya, aspek berkelanjutan dalam ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perwujudan kehidupan yang lebih baik dalam jangka panjang. Aspek ini bertujuan untuk mewujudkan setidaknya 17 capaian yakni (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Laut; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Maka dari itu, diperlukan kesadaran dan tindakan bersama dalam mewujudkannya.
Penulis : Karin Yasmine - KKN PPM UGM 2023
Referensi
Bappenas. (n.d.). Sekilas SDGs. Sdgs.bappenas.go.id. https://sdgs.bappenas.go.id/sekilas-sdgs/
Fadhillah, M. H., & Fahreza, M. (2023). Pendekatan Ekonomi Sirkular sebagai Model Pengembangan Bisnis melalui Pemanfaatan Aplikasi pada Usaha Kecil dan Menengah Pasca Covid-19. Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen, 14(1), 55–66. https://doi.org/10.32670/coopetition.v14i1.2269
Harahap, L., & Dwiningsih, N. (2022). Pengenalan Ekonomi Sirkular (Circular Economy) Bagi Masyarakat Umum. Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 135–141. https://doi.org/10.55983/empjcs.v1i2.68
Malihah, L. (2022). Tantangan Dalam Upaya Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Dan Mendukung Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan: Sebuah Tinjauan. Jurnal Kebijakan Pembangunan, 17(2), 219–232. https://doi.org/10.47441/jkp.v17i2.272
Maulana, A. (2022, September 29). Pakar Unpad: Ekonomi Berkelanjutan Antisipasi Dampak Pertumbuhan Ekonomi. Universitas Padjadjaran. https://www.unpad.ac.id/2022/09/pakar-unpad-ekonomi-berkelanjutan-antisipasi-dampak-pertumbuhan-ekonomi/#:~:text=Untuk%20itu%2C%20model%20pembangunan%20ekonomi
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Pembinaan dan Pemberdayaan Kelompok Rentan
- Pelatihan Membatik Hari Pertama di Kalurahan Plembutan: Kembangkan Keterampilan dan Ekonomi Kreatif
- Bantuan Ketahanan Pangan Bidang Pertanian di Kalurahan Plembutan
- Studi Tiru Pengembangan Agrowisata Kelapa Kopyor Pemerintah Kalurahan Plembutan di PT Berkah Kopyor
- Perkal Nomor 5 Tahun 2024 Tentang Perubahan APBKal TA 2024
- Perkal Nomor 4 Tahun 2024 Tentang Perubahan RKP Kalurahan Tahun 2024
- Perkal Nomor 3 Tahun 2024 Tentang RKP Kalurahan Tahun 2025